Senin, 20 Mei 2013

Hakikat Sholat Dan Wudlu

HAKEKAT Sholat
ﺃﺷﻬﺪ ﺃﻥ ﻻ ﺍﻟﻪ ﺍﻻ ﺍﻟﻠﻪ ﻭ ﺃﺷﻬﺪ ﺃﻥ ﻣﺤﻤﺪﺍ
ﺭﺳﻮﻝ ﺍﻟﻠﻪ
Berdiri menyaksikan diri sendiri, kita
bersaksi dengan diri kita sendiri, bahwa
tiada yang nyata pada diri kita hanya
diri bathin (Allah) dan diri zahir kita
(Muhammad) adalah yang membawa
dan menanggung rahasia Allah SWT .
Hal ini terkandung dalam surat Al-
Fatehah yaitu :
Alhamdu (Alif, Lam, Ha, Mim, Dal)
Kalimat alhamdu ini diterima ketika
rasulullah isra’ dan mi’raj dan
mengambil pengertian akan hakekat
manusia pertama yang diciptakan Allah
SWT. Yaitu : Adam AS. Tatkala Roh (diri
bathin) Adam AS. Sampai ketahap dada,
Adam AS pun bersin dan berkata
alhamdulillah artinya : segala puji bagi
Allah
Apa yang di puji adalah :
Zat (Allah)
Sifat (Muhammad)
Asma’ (Adam)
Af’al (Manusia)
Jadi sembahyang itu bukan sekali-kali
berarti :
Menyembah, tapi suatu istiadat
penyaksian diri sendiri dan
sesungguhnya tiada diri kita itu adalah
diri Allah semata.Kita menyaksikan
bahwa diri kitalah yang membawa dan
menanggung rahasia Allah SWT. Dan
tiada sesuatu pada diri kita hanya
rahasia Allah semata serta.. tiada
sesuatu yang kita punya : kecuali Hak
Allah semata.
Sesuai dengan firman Allah dalam surat
Al-Ahzab 72
Inna ‘aradnal amanata ‘alas
samawati wal ardi wal jibal fa
abaina anyah milnaha wa’asfakna
minha wahamalahal insanu.
Artinya :
“sesungguhnya kami telah
menawarkan suatu amanat kepada
langit, bumi dan gunung-gunung
tapi mereka enggan menerimannya
(memikulnya) karena merasa tidak
akan sanggup, lantas hanya
manusia yang sanggup
menerimanya”
Dan karena firman Allah inilah kita
mengucap :
“Asyahadualla Ilaaha Illallah Wa
Asyahadu Anna Muhammadar
Rasulullah”
Yang berarti :
Kita bersaksi dengan diri kita
sendiri bahwa tiada yang nyata
pada diri kita sendiri hanya Allah
Semata dengan tubuh zahir kita
sebagai tempat menanggung
rahasia Allah dan akan menjaganya
sampai dengan tanggal yang telah
ditentukan.
Manusia akan berguna disisi Allah jika
ia dapat menjaga amanah Rahasia Allah
dan berusaha mengenal dirinya sendiri.
Karena bila manusia dapat mengenal
dirinya, maka dengan itu pulalah ia
dapat mengenal Allah.
Hadits Qudsi :
“MAN ARAFA NAFSAHU FAKAT
ARAFA RABBAHU”
Artinya :
Barang siapa mengenal dirinya maka ia
akan mengenal Allah
ALIF ITU ARTINYA : NIAT
SEMBAHYANG
LAM ITU ARTINYA : BERDIRI
HA ITU ARTINYA : RUKU’
MIM ITU ARTINYA : SUJUD
DAL ITU ARTINYA : DUDUK
atau bisa juga kalau di kias lagi jadi
Empat :
Berdiri (alif=jalalullah),
Rukuk (lam awal=jamalullah),
Sujud (lam akhir=kaharullah),
Duduk (haa=kamalullah),
menjadi nasar api, angin, air dan tanah
dlm diri kita
Perkataan pertama dalam sembahyang
itu adalah : Allahu Akbar (Allah Maha
Besar) Perkata ini diambil dari
peringatan ketika sempurnanya roh diri
Rahasia Allah itu dimasukkan kedalam
tubuh Adam AS. Adam AS. Pun berusaha
berdiri sambil menyaksikan keindahan
tubuhnya dan berkata : Allahu Akbar
(Allah Maha Besar).
Dalam sembahyang harus memenuhi 3
syarat :
1. Fiqli (perbuatan)
2. Qauli (bacaan)
3. Qalbi (Hati atau roh atau qalbu)
MENGAPA KITA SEMBAHYANG SEHARI
SEMALAM 17 RAKAAT :
Adalah mengambil pengertian sebagai
berikut :
Hawa, Adam, Muhammad, Allah
dan Ah
1. AH itu menandakan sembahyang
subuh…….”2”rakaat yaitu…Zat dan Sifat
2. ALLAH itu menandakan sembahyang
Zohor “4” rakaat yaitu :Wujud,Alam,Nur
dan Syahadat.
3. MUHAMMAD itu menandakan
sembahyang Asar “4” rakaat yaitu :
Tanah,Air,Api dan Angin.
4. ADAM itu menandakan sembahyang
Magrib “3” rakaat yaitu
:Ahda,Wahda,dan Wahdia.
5. HAWA itu menandakan sembahyang
Isya “4” rakaat yaitu :
Mani,Manikam,Madi dan DI.
MENGAPA KITA MENGUCAP DUA
KALIMAH SYAHADAT 9 KALI DALAM 5
WAKTU SEMBAHYANG
Sebab diri bathin manusia mempunyai 9
wajah. Dua kalimah syahadat pada :
1. Sembahyang SUBUH 1 kali itu
memberi kesaksian pada wajah kita
pada martabat SIRUSIR (Rahasia
didalam Rahasia)
2. Sembahyang ZOHOR 2 kali memberi
kesaksian pada wajah kita pada
martabat SIR dan AHDAH
3. Sembahyang ASAR 2 kali memberi
kesaksian pada wajah kita pada
martabat WAHDA dan WAHDIA
4. Sembahyang MAGHRIB 2 kali
memberi kesaksian pada wajah kita
pada martabat AHAD dan MUHAMMAD
5. Sembahyang ISYA 2 kali memberi
kesaksian pada wajah kita pada
martabat MUSTAFA dan MUHAMMAD
MENGAPA KITA HARUS BERNIAT DALAM
SEMBAHYANG
Karena : niat itu merupakan kepala
sembahyang.
Hakekat niat letaknya pada martabat
alif dan ataupun kalbu manusia didalam
sembahyang itu kita lapazkan didalam
hati :
Niat sbb :
“aku hendak sembahyang
menyaksikan diriku karena Allah
semata-mata.”
Dalilnya :
1. LA SHALATAN ILLA BI HUDURIL
QALBI
Artinya : Tidak Sah Shalat Nya Kalau
Tidak Hadir Hatinya (Qalbunya)
2. LAYASUL SHALAT ILLA BIN
MA’RIFATULLAH
Artinya : Tidak Syah Sholat Tanpa
Mengenal Allah
3. WAKALBUL MU’MININ
BAITULLAH
Artinya : Jiwa Orang Mu’min Itu
Rumahnya Allah
4. WANAHNU AKRABI MIN HABIL
WARIZ
Artinya : Aku (Allah) Lebih Dekat Dari
Urat Nadi Lehermu
5. IN NAMAS SHALATU TAMAS
KUNU TAWADU’U
Artinya : Hubungan Antara Manusia
Dengan Tuhannya Adalah Cinta.
Cintailah Allah Yang Karena Allah
Engkau Hidup Dan Kepada Allah Engkau
Kembali. (H.R. Tarmizi )
6. AKI MIS SHALATA LI ZIKRI
Artinya : Dirikan Shalat Untuk Mengingat
Allah (QS. Taha : 145)
Sedangkan :
1. Al-Fatehah ialah merupakan tubuh
sembahyang
2. Tahayat ialah merupakan hati
sembahyang
3. Salam ialah merupakan kaki tangan
sembahyan
HAKEKAT AL-FATEHA DALAM SHALAT
Membersihkan hati dari syirik kepada
Allah SWT
Mengingat kita bahwa tubuh manusia itu
mempunyai 7 lapis susunan jasad yaitu :
1. Bulu
2. Kulit
3. Daging
4. Darah
5. Tulang
6. Lemak
7. Lendir
7 ayat dalam Al-Fatehah merupakan
tawaf 7 kali keliling ka’bah .
HAKEKAT ALLAHU AKBAR DALAM
SHALAT IALAH :
“Mengambil magna ucapan Nabi Adam
AS. Ketika berdiri menyaksikan dirinya
sendiri dan Nabi Adam AS. Mengucap
kalimah Allahu Akbar.
Peristiwa ini merupakan tajali
(perpindahan) diri rahasia Allah sehingga
dapat di tanggung oleh manusia dengan
4 perkara yaitu :
1. Wujud
2. Ilmu
3. Nur
4. Syahadat
Perkataan Allah pada Allahu Akbar
mengandung magna atau martabat zat
sedangkan perkataan “Akbar” pada
Allahu Akbar mengandung magna atau
martabat : sifat.
Jadi zat dan sifat itu tidak boleh
berpisah, zat dan sifat sama-sama
saling puji memuji.
DALAM SHALAT ITU JUGA
MENGANDUNG HAKEKAT ZAKAT .
Hakekat zakat dalam shalat ialah :
Mengandung makna “ Pembersih hati “
dari pada syirik kepada Allah SWT.
“ iiya Kanak Budu Wa iiya Kanasta’in”
Hanya kepada Allah lah aku menyembah
dan hanya kepada Allah lah aku mohon
pertolongan.
HAKEKAT PUASA DALAM SHALAT :
1. Tidak Boleh Makan Dan Minum
2. Mata Berpuasa
3. Telinga Berpuasa
4. Kulit Berpuasa
5. Hati Berpuasa
HAKEKAT WHUDU ADALAH : Ialah
membersihkan diri sebelum menunaikan
shalat :
Niat
Membasuh Muka
Membasuh Tangan
Membasuh Kepala
Membasuh Telinga
Membasuh Kaki
Tertib
Hakekat Niat dalam Wudhu : ialah
“tiada wujud pada diriku hanya
Allah semata”
Jadi Kita Mengisbatkan Hidup Kita, Ilmu
Kita, Pandangan Kita, Penglihatan,
Kuasa Kita, Kata-Kata Kita Semuanya
Adalah Hak Allah Semata. (Ia Haiyun, Ia
Alimun, Ia Sami’un, Ia Basirun, Ia
Kadirun, Ia Maridun, Ia Mutakalimun Bil
Hakki Illallah).
Hakekat Membersihkan Muka dalam
wuduk ialah : Membuang semua sifat :
sombong angkuh, kemuliaan,
kebesaran,yang ada pada diri manusia.
Hakekat Membasuh Tangan dalam
wuduk ialah : Membuang semua sifat-
sifat aku berkuasa, aku orang kuat dan
aku orang besar.
Hakekat Membasuh Kepala dalam wuduk
ialah : Membersihkan segala fikiran dari
segala urusan dunia
Hakekat Membasuh Telinga dalam
wuduk ialah : Membersih segala
pendengaran dari hal-hal yang tidak
perlu
Hakekat Membasuh Kaki dalam wuduk
ialah :
Kita harus membetulkan perjalanan kita
hanya untuk satu tujuan yaitu : “Allah
SWT” semata .

0 komentar:

Posting Komentar