Minggu, 08 Juli 2012

ASTABRATA

Astabrata adalah suatu kajian gaya kepemimpinan dengan berpedoman pada
sifat-sifat delapan benda alam. Kedelapan benda tersebut adalah matahari,
rembulan, bintang, bumi, angkasa, api, angin, dan air.
Matahari adalah sumber kehidupan di muka bumi. Boleh dikatakan Tuhan telah
menciptakan matahari sebagai sumber energi segenap makhluk hidup. Manusia
dan hewan mendapatkan makanannya tumbuhan, sedangkan tumbuhan bisa
“memasak makanannya” sendiri berkat bantuan sinar matahari. Bahkan,
kendaraan bermotor pun bisa berjalan karena adanya bahan bakar yang berasal
dari minyak bumi. Minyak bumi sendiri berasal dari fosil makhluk hidup zaman
purba yang juga tidak bisa hidup tanpa adanya sinar matahari. Jika seorang
pemimpin meniru watak matahari tentunya ia akan selalu menjadi sumber
kehidupan bagi rakyatnya (atau bawahannya). Ia akan selalu memajukan
kreativitas anggota, bukan malah mematikannya.
Rembulan adalah benda alam kedua yang dapat diteladani oleh para pemimpin.
Rembulan muncul pada malam hari dengan warna yang indah dan
menyenangkan untuk dipandang. Apabila seorang pemimpin meneladani sifat
rembulan maka ia hendaknya mampu memberi rasa nyaman bagi siapa saja yang
memandangnya. Ia selalu bisa memberi kebahagiaan bagi siapa saja anggotanya
yang mengalami kesedihan. Memberi “penerangan” bagi siapa saja anggotanya
yang mengalami “kegelapan”.
Bintang adalah benda alam lainnya yang juga sarat makna. Benda ini menghiasi
langit namun tidak sekadar sebagai hiasan belaka. Bintang merupakan pedoman
arah bagi para pelaut zaman dahulu untuk menentukan arah mata angin.
Seorang pemimpin yang meneladani sifat bintang senantiasa menjadikan dirinya
sebagai teladan yang bisa dipercaya. Ia mampu menjadikan dirinya sebagai
pedoman yang baik sehingga anggotanya bersedia mematuhinya tanpa rasa
keterpaksaan. Gaya kepemimpinan bintang selalu berusaha menunjukkan jalan
yang benar kepada para bawahannya.
Bumi sebagai benda keempat bersifat suci dan kokoh. Seorang pemimpin yang
meneladani sifat bumi senantiasa menjaga dirinya dari sifat-sifat tercela. Ia
selalu menjaga kesucian perbuatannya, memiliki kekuatan yang kokoh, serta
teguh dalam pendirian. Selain itu bumi juga bersifat adil. Barangsiapa menanam
benih jagung akan tumbuh jagung, benih padi tumbuh padi. Hendaknya seorang
pemimpin juga bersifat adil terhadap anggotanya. Adanya hadiah untuk yang
berprestasi dan hukuman untuk yang melanggar juga harus dilaksanakan dengan
baik.
Angkasa adalah benda alam yang bisa dijadikan teladan oleh para pemimpin.
Angkasa (atmosfer) melindungi bumi dari sengatan matahari serta benda-benda
antariksa seperti meteor dan asteroid. Gaya kepemimpinan angkasa adalah
melindungi dan mengayomi anggotanya dengan penuh tanggung jawab. Angkasa
juga menurunkan hujan yang menjadi berkah bagi bumi. Hendaknya seorang
pemimpin mampu memberikan manfaat yang baik kepada rakyatnya atau
anggotanya.
Api yang membakar dan menyala-nyala pun bisa diteladani oleh para pemimpin.
Gaya kepemimpinan api selalu berusaha membakar semangat anggotanya.
Seorang pemimpin yang bersifat api mampu memotivasi anggotanya dengan
baik. Ia juga adil, memberikan kehangatan bagi siapa saja yang mendatanginya
dari segala arah, tanpa membeda-bedakan golongan.
Angin adalah benda alam yang juga bisa diteladani. Angin bergerak dari tekanan
tinggi menuju tekanan rendah dan menempati segala ruang. Hendaknya seorang
pemimpin bisa bergaul dengan siapa saja tanpa membeda-bedakan golongan,
baik itu yang kaya ataupun yang miskin.
Air adalah benda alam kedelapan yang bisa diteladani sifatnya. Air mengalir dan
melarutkan banyak benda. Seorang pemimpin yang baik mampu memberikan
solusi terhadap setiap permasalahan yang timbul. Air mengalir dari mata air
menjadi sungai, muara dan akhirnya menjadi lautan yang menampung
segalanya. Seorang pemimpin yang baik adalah dia yang bersifat seperti lautan
yang luas. Dia berjiwa besar, tidak hanya mau menerima pujian saja, tapi juga
saran dan kritik yang ditujukan kepadanya.




0 komentar:

Posting Komentar