Jumat, 14 Februari 2014

Hakikat Takbir

Bermula haqiqat takbir itu,hendaklah kita hadirkan mata hati dengan Musyahadah kepada zat Allah terlebih dahulu/sebelum mengangkat takbiratul ihrak,maka hendaklah kita tetapkan segala kehendak hati,Ruh,dan perasaan kita untuk tawajuh (menghadap) dan liqa’ (menemui) Allah SWT. Bila sudah demikian,baru kita kata usalli…dan sudah mengembalikan/menyerahkan amanat Allah Ta’ala yang ada pada kita,yakni ujud kita yang kasar ini (baharu) dan yang menanggung amanat yaitu diri kita yang bathin.Adapun amanat itu kita serahkan kepada pemilik amanah yakni Allah SWT.itulah sebabnya kita disebut Ummat Muhammad SAW yang ditanyai mengenai amanat Allah Ta’ala itu seperti firmannya : Artinya : Bahwasanya Allah Ta’ala memerintah kepadamu sekalian untuk mengembalikan amanat itu kepada pemiliknya Dengan dikembalikan/diserahkannya amanat Allah itu kepada pemiliknya yaitu Allah ta’ala itu sendiri,maka jadilah fana/lebur/hilang/karam sekalian sifat tubuh kita didalam laut “Ruh Bahrul Qadim”adapun yang tinggal ketika itu hanya sifat Ruh semata-mata,dan itulah Ruh ilmu Allah,kemudian,kita katakan Allahhu Akbar. Itulah yang dinamakan lebur/karam kehambaan diri kita (Fana Fillah) kedalam ke-Baqaan Allah,dimana nyata keadaan zat Allah semata-mata. Inilah yang harus kita syuhudkan sampai kepada salam. Maka janganlah kita lalai dari paenjelasan ini-yang artinya syuhud itu,dipancang dengan mata hati itulah pengetahuan zat dan ilmunya dan sebenar-benar ilmunya itu,iman kepada kita dan sebenar-benar Sir-Allah itu,cahaya kalam Allah yang tidak berhuruf,tidak bersuara yaitu ujud zat yang mutlak,seperti yang tersebut dalam Hadits Qudsi : Artinya : tidak bersuara,tidak berhuruf dan tiada bertempat/berbekas. Firman Allah dalam Al-qur’an : Artinya :Apakah mereka itu dijadikan bukan dari sesuatu atau mereka yang menjdikan mereka,dan bukanlah Aku yang menjadikan mereka. Hendaklah takbir kita itu,dengan syah lagi jazam yakni yaqin.hati kita hadir dengan Allah Ta’ala,yakni ingat kepada Allah maka takbir kita serta membesarkan Allah Ta’ala.pada waktu mengangkat takbir itu,menjadi tempat perhimpunan pada kalimah La Ilaha Illa Allah : yang kita pandang hanya Allah semata-mata artinyakita fana sekali-kali tidak ada,yang ada hanya Ujud Allah semata. Caranya adalah,sebelum mengangkat takbiratul ihram kita tarik nafas dengan Hu haqiqatnya Aku Allah Akbar yang lain semua kecil.sesudah itu di angkat takbiratul ihram “Allahu Akbar” dengan qasat ta’aradhta’ayyin (tubuh hati Ruh).

0 komentar:

Posting Komentar