NAFAS IV
Mari kita bicarakan takrif dan cara-cara
untuk mencapai martabat atau maqam
sholat da’im..
.
Sholat Da’im boleh ditakrifkan sebagai
sholat yang terus-menerus tanpa putus
walaupun sesaat dalam masa hidupnya
yaitu penyaksian diri sendiri (diri batin
dan diri zahir) pada setiap saat seperti
firman Allah yg artinya :
” YANG MEREKA ITU TETAP
MENGERJAKAN SHOLAT” ( Al-
Makrij-23).
Di dalam sholat tugas kita adalah
menumpuhkan sepenuh perhatian dengan
mata batin kita menilik diri batin kita
dan telinga batin menumpuhkan sepenuh
perhatian kepada setiap bacaan oleh
angota zahir dan batin kita disepanjang
mengerjakan sholat tanpa menolehkan
perhatian kearah lain.(titik)
Sholat adalah merupakan latihan
diperingkat awal untuk kita melatih diri
kita supaya dapat menyaksikan diri
batin kita yang menjadi rahasia Allah
Taala… setelah sanggup membuat
penyaksian diri diwaktu kita menunaikan
sholat,maka hendaknya kita melatih diri
kita supaya dapatlah kita menyaksikan
diri batin kita pada setiap saat didalam
masa hidup kita dalam waktu dua puluh
empat jam disepanjang hayat kita,
Sebab itulah kita mengucapkan
Syahadah:…………
Maka berarti kita berikrar dengan diri
kita sendiri untuk menyaksikan diri
rahasia Allah itu pada setiap saat di
dalam waktu 24 jam sehari semalam.
Oleh karena itu untuk mempraktekkan
penyaksian tersebut, maka kita haruslah
mengamalkan sholat da’im dalam hidup
kita seharian seperti yang pernah dibuat
dan diamalkan oleh Rasulullah s.a.w,
nabi-nabi dan wali wali yang agung.
Diantaranya syarat syarat untuk
mendapatkan maqam sholat da’im
adalah sebagai berikut :
1- Hendaklah memahami dan berpegang
teguh dengan hakekat melakukan zikir
nafas,
2- haruslah terlebih dahulu berhasil
mendapat NUR QALBU yaitu hati nurani.
3- Telah mengalami proses pemecahan
wajah KHAWAS FI AL KHAWAS,
4- Juga memahami dan dapat berpegang
dengan penyaksian sebenarnya SYUHUD
AL-HAQ,
Untuk mengamalkan dan mendapatkan
maqam sholat da’im maka seseorang itu
haruslah memahami pada peringkat
awalnya tentang hakekat melakukan
zikir nafas yaitu tentang gerak-
geriknya : zikirnya.. lafaz zikirnya…
letaknya.. dan sebagainya..,
Hal ini telah dibahas dalam blog..,, oleh
karena itu amalkanlah zikir nafas itu
dengan sungguh sungguh supaya kita
mendapat QALBU yaitu pancaran Nur di
dalam jantung kita yang menjadi kuasa
pemancar kepada makrifat untuk me-
makrifat-kan diri kita dengan Allah
Taala.
Sesungguhnya hanya dengan zikir nafas
sajalah gumpalan darah hitam yang
menjadi istana iblis di dalam jantung
kita akan hancur setelah itu baru
terpancarlah NUR-QALBU dan kemudian
terpancarlah pula makrifah hingga
sesorang itu memakrifatkan dirinya
dengan Allah Taala dan dapatlah diri
rahasia Allah yang menjadi diri batin kita
membuat hubungan dengan diri ZATUL
HAQ Tuhan Semesta Alam.
Latihan untuk menyaksikan diri ini
hendaklah dibuat berperingkat,
diperingkat awal melalui sholat
sebagaimana yang diterangkan di dalam
bahasan yang lalu.. dalam masa proses
penyaksian diri seseorang itu akan
mengalami satu proses membebaskan
diri batin (KHAWAS FI KHAWAS) dari
jasad dan dengan itu maka sesorang itu
akan dapat melihat wajah kesatu sampai
dengan wajah kesembilan yaitu martabat
yang paling tinggi… dengan mendapat
pemecahan wajah ini maka akan
dapatlah kita membuat suatu
penyaksian yang sebenarnya pada setiap
saat dimasa hidupnya… pada masa
beribadah (acara sholat), ataupun
keadaan biasa.
Pada peringkat ini dinamakan juga
peringkat martabat BAQA BILLAH yaitu
suatu keadaan yang kekal pada setiap
pendengaran.., penglihatan.., perasaan…
dan sebagainya,dan pada tahapan ini
mereka adalah seperti orang awam dan
sulit untuk kita mengetahui derajat
dirinya dengan Allah Taala..
Umumnya mereka yang mencapai
maqam sholat da’im dapatlah kembali
kehadrat Allah Taala dengan diri batin
dan diri zahir tanpa terpisahkan diantara
satu sama lain, mereka dapat memilih
apakah hendak mati (meninggal) atau
hendak ghaib….
Bersambung....
0 komentar:
Posting Komentar